Penerapan IOT dalam pemerintahan



Pemantauan Kualitas Udara 

Pemerintah menggunakan sensor IoT untuk memantau kualitas udara di berbagai wilayah perkotaan. Sensor-sensor ini terhubung ke platform berbasis web atau mobile yang memberikan informasi real-time tentang tingkat polusi udara kepada masyarakat. Pengguna dapat mengakses informasi ini melalui aplikasi mobile atau situs web resmi pemerintah.

Secara umum perangkat stasiun pemantau kualitas udara terdiri dari alat detektor, server pemantau, dan alat display ISPU. Alat detektor berfungsi sebagai penangkap sekaligus mengukur parameter pencemar udara. Di dalam perangkat detektor terdapat panel surya, main board, baterai, 5 buah gas sensor, alat meteorologis, dan data transmisi. Alat meteorologis pada detektor berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin.

Hasil pengukuran detektor tersebut kemudian dikirim dan diolah ke server pemantau. Data hasil pengolahan server pemantau lalu ditampilkan melalui alat display ISPU. Data ISPU yang disampaikan melalui alat display berlaku 24 jam kedepan yaitu pukul 15.00 tanggal (n) sampai pukul 15.00 tanggal (n+1).
Kontrol kualitas udara sangat penting dilakukan untuk menghindari beberapa penyakit dan meminimalisir dampak kerusakan paru-paru bagi penyintas Covid-19 akibat meningkatnya jumlah polusi udara. Hal ini membuat cukup sulit bagi orang untuk mengetahui kualitas udara. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan yang meliputi perancangan sistem, pembuatan alat, perancangan aplikasi berbasis web, integrasi alat, dan pengujian sistem.

Sensor yang digunakan adalah sensor MQ-7 untuk gas CO, sensor Sharp GP2Y1010AU0F untuk debu, dan sensor DHT11 untuk suhu dan kelembaban. Setiap sensor dirakit menjadi satu dengan mikrokontroler WeMos D1 R2. Hasil uji sistem selama tiga hari menunjukkan bahwa suhu rata-rata 29,18°C, kelembaban udara 80,01%, CO 3983 g/m3, dan debu 83,90 g/m3. sistem pemantauan kualitas udara terhadap polutan gas CO dan debu dapat memberikan peringatan dini kualitas udara yang buruk, sehingga masyarakat di sekitar lokasi penempatan peralatan dapat lebih waspada dan mengurangi aktivitas di lingkungan. Data kualitas udara yang diperoleh dari sensor dapat ditampilkan secara real-time melalui aplikasi Blynk dan juga disimpan di server ThingSpeak yang dapat ditampilkan pada aplikasi ThingView dan aplikasi berbasis web.






Pemantauan Infrastruktur Publik



Pemerintah menggunakan sensor IoT untuk memantau kondisi infrastruktur publik seperti jembatan, jalan, dan saluran air. Data yang dikumpulkan oleh sensor ini dikirimkan ke aplikasi berbasis web atau mobile yang memungkinkan petugas pemeliharaan infrastruktur untuk memantau kondisi secara real-time dan merespons jika terjadi kerusakan atau masalah.

Kota Pintar dan IoT Perencanaan dan Manajemen Urban: Perangkat IoT seperti sensor dan kamera membantu dalam perencanaan kota, pengelolaan lalu lintas, dan keamanan publik, mengarah pada kota yang lebih cerdas dan efisien. 

Pengelolaan Limbah dan Keberlanjutan: Tong sampah pintar dan sistem pengelolaan limbah berbasis IoT tidak hanya membantu menjaga kebersihan kota, tetapi juga berkontribusi pada upaya keberlanjutan. 

Peningkatan Keamanan Publik Tanggap Darurat: Perangkat IoT dapat krusial dalam skenario tanggap darurat, menyediakan data secara real-time kepada petugas untuk tindakan cepat dan efektif. Pengawasan dan Keamanan: Penggunaan IoT dalam pengawasan meningkatkan keamanan publik, membantu dalam pencegahan dan investigasi kejahatan. 

Pemantauan Lingkungan   Kualitas Udara dan Kontrol Polusi: Pemerintah menggunakan IoT untuk memantau kualitas udara, tingkat air, dan polusi, memungkinkan mereka mengambil tindakan proaktif terhadap bahaya lingkungan. Pemantauan Perubahan Iklim: IoT membantu dalam pengumpulan data terkait perubahan iklim, membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan untuk memeranginya. 

Kesehatan dan Layanan Publik
Layanan Kesehatan Jarak Jauh: IoT dalam kesehatan memungkinkan pemantauan pasien dari jarak jauh, meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. 
Penyampaian Layanan Publik yang Efisien: IoT memungkinkan pemerintah untuk menyederhanakan proses, mengurangi waktu dan biaya dalam penyampaian layanan publik. 
Manajemen Infrastruktur

Pemeliharaan dan Pemantauan: Teknologi IoT digunakan untuk memantau kondisi infrastruktur seperti jembatan, jalan, dan bangunan publik, membantu dalam pemeliharaan prediktif. 

Manajemen Energi: Jaringan pintar dan perangkat IoT membantu dalam manajemen energi yang efisien, mengurangi biaya dan dampak lingkungan. 
Tantangan dan Pertimbangan

Keamanan Data dan Privasi: Dengan meningkatnya penggunaan IoT, pemerintah menghadapi tantangan dalam memastikan keamanan data dan privasi. 

Integrasi dengan Sistem yang Ada: Mengintegrasikan solusi IoT dengan sistem pemerintah yang ada menimbulkan tantangan teknis dan logistik. 
Biaya dan Skalabilitas: Biaya awal dan skalabilitas dari solusi IoT bisa menjadi penghalang bagi beberapa lembaga pemerintah. 








SISTEM PENGENDALIAN DAN PEMANTAUAN KUALITAS AIR
Dalam memenuhi kebutuhan ini, banyak manusia memanfaatkan instansi penyedia air, seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) . PDAM merupakan unit usaha usaha dalam mendistribusikan air bersih bagi masyarakat secara umum. Setiap pemakai akan dikenakan biaya penggunaan sesuai dengan harga yang telah ditetapkan . Tetapi, pengguna sulit dalam monitoring dan controlling terhadap penggunaan air, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terkontrol. Pengguna hanya mengetahui saat jatuh tempo pembayaran rekening air Untuk itu dibutuhkan alat pengkontrol yang dapat mengkur penggunaan air sehingga dapat diketahui debit air secara realtime. Sistem ini pengendalikan penggunaan air dengan model monitoring yang berbasis Internet of Things (IoT). Sistem IoT dalam mengetahui level air dengan menggunakan GPS sehingga level air dapat diketahui pada lokasi penampungan. Proses otomasi menggunakan Management kualitas air secara otomatis menghindari campur tangan manusia dalam pengujian zat klorin pada air.

Smart Automatic Water Filler basis IoT dapat dikendalikan melalui bot telegram yang memudahkan pengguna dalam mengendalikan debit air yang ditampung sehingga pengguna dapat mengontrol penggunaannya secara jarak jauh . Tujuan dari penelitian ini adalah membantu melakukan pengawasan dan kontrol terhadap penggunaan air dengan memanfaatkan teknologi IoT  dengan menggunakan modul ESP8266. Hasil keluaran sistem memberikan informasi penggunaan debit air dan kontrol terhadap pengguna melalui perangkat mobile.

Pemerintah menggunakan sensor IoT untuk memantau penggunaan air bersih di berbagai wilayah. Sensor-sensor ini terpasang pada sistem air bersih dan terhubung ke platform berbasis web atau mobile yang memberikan informasi tentang konsumsi air kepada pengguna.
Dengan adanya pemantauan penggunaan air bersih menggunakan IoT, pemerintah dapat mengidentifikasi pola penggunaan yang tidak efisien dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi pemborosan air. Informasi yang disediakan oleh sensor IoT juga dapat membantu dalam perencanaan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.

Perancangan Sistem Perancangan sistem controlling dan monitoring penggunaan air. Sistem terdiri dari modul pembacaan sensor dari Waterflow Sensor selanjutnya melalui perangkat modul ESP8266 yang dikirim ke server firebase sebagai data realtime bagi pengguna. Data disimpan dalam database MySQL sebagai data riwayat penggunaan air pengguna. Pengguna melakukan akses data penggunaan air melalui perangkat mobile secara realtime dan biaya. Arsitektur dari sistem kontrol dan monitoring air berbasis IoT disajikan pada Gambar dibawah ini.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Pertemuan 4-7 IOT